1. Aplikasi Geosintetik Pada Green Roof

Penggunaan lahan perkotaan saat ini telah berubah dari lahan terbuka hijau menjadi area yang dibangun dengan bangunan tingkat tinggi akibatnya ruang terbuka hijau di perkotaan menjadi minim. Saat ini, penerapan konsep infrastruktur hijau atau green building makin diminati di belahan dunia. Di Indonesia sendiri terdapat aturan tersendiri dalam kriteria penilaian sehingga bangunan tersebut bersertifikat green building. Diantara kriteria tersebut salah satunya adalah Site Landscaping. Dalam Green Building Council Indonesia Greenship Existing Bulding Version 1.1 menyatakan kriteria site landscaping yaitu adanya area lansekap berupa vegetasi (softcase) yang terletak di atas permukaan tanah seluas minimal 30% luas total lahan. Luas area yang diperhitungkan adalah termasuk di atas basement, roof garden, terrace garden dan wall garden.

Salah satu yang sedang diminati saat ini yaitu green roof. Beberapa hal prinsip yang perlu diperhatikan dalam konsep green roof dikutip dari ciptakarya.pu.go.id dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1 Konsep Green Roof

3 lapisan yang perlu diperhatikan dalam prinsip green roof yaitu lapisan anti air (waterproof), lapisan drainase, lapisan filtrasi.

1.1. Lapisan anti air (waterproof membrane)

Pemasangan membran tahan air (waterproof membrane) merupakan penentu berhasil atau tidaknya suatu sistem pengelolaan stromwater dalam roof garden. Jika pemasangan lapisan ini gagal, maka air hujan akan merembes ke dalam bangunan sehingga mengakibatkan struktur bangunan rusak. Untuk bahan dasar lapisan membrane ini bisa berupa material bitumen atau HDPE.

1.2. Lapisan Drainase

Lapisan drainase ini berfungsi untuk mengatasi air agar tidak menimbulkan genangan pada atap. Kapasitas material drainase yang digunakan haruslah dapat menjangkau saluran air.

1.3. Lapisan Filtrasi

Lapisan ini berfungsi sebagai mengalirkan air dari green roof ke saluran pembuangan tetapi menahan pasir yang ada pada green roof. Lapisan ini harus memiliki sistem penyaring yang sangat tipis tetapi memiliki permeabilitas yang tinggi. Bahan yang dapat digunakan yaitu polyester ataupun polypropylene.

 

2. Aplikasi Geosintetik pada Roof Garden

Material geosintetik memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai lapis kedap, drainase dan filtrasi. Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut, maka material geosintetik ini dapat diaplkasikan pada roof garden.

 

2.1. Geomembrane sebagai Lapisan Anti Air pada Roof Garden

Geomembrane merupakan material geosintetik yang terbuat dari bahan High Density Polyethylene (HDPE) atau Linear Low Density Polyethylene (LLDPE) yang memiliki permeabilitas (k) < 10-12 cm/det sehingga dapat dikatakn bahwa material lini merupakan material kedap. Material ini tahan terhadap UV dan tahan terhadap bahan kimia. Karena material ini dianggap kedap air, maka sering digunakan sebagai lapisan waterproof.

https://geosintetik-indonesia.com/geomembrane/

 

Gambar 2 Geomembrane

Penyambungan geomembrane HDPE ini menggunakan sistem pemanas dengan overlap antar sambungan sebesar 15 cm. Terdapat 2 sistem sambungan yaitu sambungan fusion weld dan sambungan extrusion weld. Sambungan fusion weld menggunakan alat hot wedge digunakan pada sambungan antar panel geomembran, sedangkan sambungan extrusion weld menggunakan alat extruder digunakan untuk sambungan akibat kerusakan pada geomembrane, sambungan pada pertemuan antar panel.

 

2.2. Drainage Cell Sebagai Lapis Drainase pada Roof Garden

Drainage cell meruakan material geosintetik berbentuk blok-blok polypropylene yringan dan dapat digabung-gabungkan secara interlocking, digunakan sebagai drainase untuk mengalirkan air di bawah tanah. Drainage cell ini dapat menyimpan air sebanyak 70%.

https://geosintetik-indonesia.com/drainage-cell/

 

Gambar 3 Drainage Cell

2.3. Non Woven Sebagai Lapis Filtrasi pada Roof Garden

Non Woven Geotextile adalah geotextile yang tidak teranyam terbuat dari serat polyester dan polypropylene untuk menghasilkan lapisan yang flkesibel dengan permeabilitas tinggi dan kuat terhadap tusukan. Non woven geotextile ini berfungsi sebagai lapis filtrasi karena dapat meloloskan air namun butiran tanah tertahan.

Gambar 4 Non Woven Geotextile

2.4. Geonet Geocomposite Sebagai Lapis Drainase dan Filtrasi pada Roof Garden

Geonet geocomposite merupakan gabungan dari produk geosintetik yaitu antara geonet dan non woven geotextile. Lapisannya terdiri dari bagian inti yang merupakan geonet dan lapisan non woven geotextile bisa satu layer atau dua layer tergantung dari perencanaan di lapangan. Bagian inti yang yang merupakan geonet merupakan lapisan drainase yang terbuat dari High Density Polyethylene yang berbentuk jaring (mesh). Sedangkan lapisan non woven berfungsi sebagai lapis filtrasi.

Gambar 5 Geonet Geocomposite

3. Penutup

Untuk konsultasi mengenai pengadaan dan pemasangan Geosintetik pada proyek yang Anda kerjakan dan juga proyek yang sedang Anda Rencanakan bisa hubungi Kami.

Salam sukses selalu dari kami PT. Geosintetik Mandiri Indonesia